BANK TO SCHOOL SMKN 1 BOGOR
PROGRAM ‘Bank Indonesia Mengajar’ digelar dalam rangkaian perayaanHUT Bank Indonesia (BI) dan HUT RI ke 70 tahun ini, sebagaibentuk sumbangsih ke masyarakat. Salah satu implementasinya adalah memberikan pengajaran di depan pelajar SMKN 1 Bogor.
Bogor, SMKN 1 Bogor - Sekurangnya 100 siswa dan siswi SMK Negeri 1 Bogor mendapat pengetahuan dan pembelajaran menarik tentang fungsi Bank Indonesia, transaksi non tunai hingga sosialisasi penanggulangan pemalsuan uang Bank Indonesia. Bank sentral milik Indonesia ini mensosialisasikan fungsi dan kinerjanya dalam rangkaian HUT Bank Indonesia ke 62 di berbagai kota besar di Indonesia dalam rangkaian Program Sosial Bank Indonesia (PSBI). Satu-satunyadi Kota Bogor yang terpilih sebagai tempat kunjungan tim dari Bank Indonesia dalam program ‘Bank Indonesia Mengajar’ adalah SMK Negeri 1 Bogor. Kegiatan yang berlangsung pada Rabu (19/08/2015) digelar di Aula SMKN 1 Bogor, Jl. Heulang No. 6 Bogor.
Kepala Sekolah SMKN 1 Bogor, Drs. Chairil Anwar, MM.Pd menyambut baik program ini sebagai pembelajaran penting bagi para pelajar untuk memahami proses perbankan, fungsi bank hingga transaksi. “Secara umum, pembelajaran yang diberikan Bank Indonesia kepada para pelajar memiliki korelasi yang penting dengan semua jurusan yang kami miliki. Diharapkan program ini mampu menjadi dasar bagi pencapaian keilmuan mereka sesuai program keahlian masing-masing,” ujar lelaki kelahiran Batu Sangkar, 27 Juli 1958 ini.
Hadir sebagai narasumber, Arbonas Hutabarat, Direktur Departemen Komunikasi Bank Indonesia, Dandy Indarto, Kepala Tim Sosialisasi dan Edukasi Penanggulangan Pemalsuan Uang Bank Indonesia serta Iwan Setiawan dari BI Institute. Dalam paparan, Arbonas secara ringkas menuturkan fungsi Bank Indonesia sebagai bank sentral yang memegang simpanan bank lain dan menggunakannya untuk settlement pembayaran antar bank. Kepada para pelajar, Arbonas juga menuturkan secara mudah tugas utama bank sentral sebagai pengendalian kebijakan moneter, pengelolaan nilai tukar dan cadangan devisa, agen fiskal, sebagai lender of last resort, mengawasi dan mengatur perbankan, mengelola sistem pembayaran dan mengelola serta memelihara mata uang. “Jadi, beda ya fungsi Bank Indonesia dengan bank-bank lainnya yang biasa kamu datangi untuk menabung dan lain-lain,” ungkapnya.
Penuturan menarik juga disampaikan narasumber lainnya Dandy Indarto dan Iwan Setiawan yang memberi berbagai penjelasan mengenai transaksi non tunai dan pengetahuan tentang uang Indonesia, diselingi game dan hadiah menarik dari Bank Indonesia. Para siswa dan siswi dari jurusan/ keahlian Akuntansi (AK), Pemasaran (PM), Administrasi Perkantoran (AP), Usaha Perjalanan Wisata (UPW) hingga Multi Media (MM), dengan penuh antusias mengikuti program mengajar ini. “Ini seperti cara belajar dengan suasana yang baru, langsung dari narasumbernya. Saya merasa beruntung sekali bisa mendapat perluasan materi mengenai perbankan. Ini kesempatan bagus,” ungkap Bayu Wisnu Murti, siswa kelas XII AK-1. Sementara M Rovik Abdurrouf dari kelas XII PM-1 mengungkapkan pembelajaran yang diberikan Bank Indonesia menjadi dasar pengetahuan dalam pemahaman pasar. “Jadi kita bisa tahu seperti apa seharusnya mengelola keuangan dengan benar dalam dunia pemasaran,” tanggap Rovik.
Sementara Iin Febriyanti, siswi kelas XII UPW-1 melihat korelasi pembelajaran dari Bank Indonesia sangat penting diketahui oleh dirinya. “Kurs rupiah yang melemah berdampak besar terhadap daya serap dunia pariwisata, sehingga ini patut dipahami oleh kami yang tengah mempelajari dunia pariwisata,” ujar gadis kelahiran Bogor, 15 Februari 1999 ini. Diungkapkan juga oleh Novi Putri Ristiya, siswi kelas XII AP-1, program ini benar-benar kesempatan besar untuk memahami dan mengerti penggunaan uang. “Kita bisa mengetahui cara bijak memperlakukan transaksi. Salah satunya, saya sangat setuju dengan gerakan pemanfaatan transaksi nontunai yang memiliki berbagai kelebihan seperti lebih mudah, aman dan efisien,” tutur Novi.
Sementara, M. Rahadyan R dari kelas XII MM-2 melihat pengenalan sistem keuangan dan berbagai pembelajaran mengenai perbankan di Indonesia menjadi dasar untuk pelajar merespon dari sisi teknologi. “Antisipasi hacker sebagai penyedia sistem securitas dalam transaksi, hingga belajar bagaimana desain uang dengan ‘latent image’ yang tadi diceritakan, ternyata membutuhkan kreativitas dan teknologi yang harus segera kami kejar sebagai pelajar,” katanya. Selain mengajar, Bank Indonesia juga memberikan bantuan fasilitas penunjang proses belajar mengajar bagi SMKN 1 Bogor, termasuk alat pendeteksi uang palsu. Progam edukasi ‘Bank Indonesia Mengajar’ ini dapat memberikan pengenalan sejak dini kepada siswa-siswi mengenai kebanksentralan dan membentuk perilaku pemanfaatan transaksi nontunai sejak di bangku sekolah.
Sumber : BogorToday & http://www.smkn1bogor.sch.id/